Sanandaj Iran

Sanandaj
Sanandaj (Kurdi: سنە, diromanisasi: Sine ; Pengucapan Kurdi Selatan: (dengarkan); Persia: سنندج); Suriah: Sinus, sering diromanisasi sebagai Senneh, sebelumnya dikenal sebagai Sena Dezh adalah ibu kota Provinsi Kurdistan di Iran. Dengan populasi 414.069, Sanandaj adalah kota terbesar kedua puluh tiga di Iran dan kota Kurdi terbesar kedua. Pendirian Sanandaj cukup baru, (sekitar 250 tahun yang lalu), namun dalam waktu singkatnya telah berkembang menjadi salah satu pusat budaya Kurdi. Selama Perang Irak-Iran, kota itu diserang oleh pesawat Irak dan mengalami gangguan. Mulai tahun 2019 UNESCO telah mengakui Sineh (Sanandaj) sebagai Kota Musik Kreatif.
Isi
- 1 Nama
- 2 Orang
- 3 Historis
- 4 Iklim
- 5 Referensi
- 6 Tautan luar
Nama
Kota Sanandaj awalnya bernama Saneh , dan karena terletak di dekat sebuah kastil penting, kemudian disebut Sanehdaj , yang berarti kastil di kaki gunung. Ini mungkin berubah menjadi Sanandaj dari waktu ke waktu.
Orang
Penduduk Sanandaj sebagian besar adalah Kurdi. Kota ini juga memiliki minoritas Armenia yang secara bertahap beremigrasi dari kota. Hingga Revolusi Iran (1979), kota ini memiliki komunitas kecil Yahudi berbahasa Aram yang berjumlah sekitar 4.000 orang. Kota ini memiliki komunitas Asiria yang cukup besar yang berbicara dengan dialek unik Aram yang disebut Senaya. Ekonomi Sanandaj didasarkan pada produksi karpet, kulit dan kulit olahan, beras giling, gula rafinasi, pertukangan kayu, tenun kapas, peralatan logam dan alat makan.
Sebagian besar penduduk Sanandaj menganut Islam Sunni cabang Syafi'i.
Dialek Kurdi Ardalani diucapkan di Sanandaj dan sekitarnya. Dialek Ardalani berbeda dengan provinsi Kurdistan dan digunakan di Sanandaj dan kota-kota lain di provinsi Kurdistan. Dialek penting lainnya dari Sorani Kurdi adalah Mokriani yang diucapkan di wilayah Mokrian di Piranshahr & amp; Mahabad di provinsi Azerbaijan Barat.
Selama revolusi Iran, HDK dan Komalah mengambil kendali atas kota dalam waktu singkat.
Bersejarah
Dalam bukunya buku Median History, Diakonov menulis: Bagian atas Sungai Diyala dan anak-anak sungai serta cabangnya di segitiga kota-kota Sulaimaniyah, Sanandaj dan Sarpol-e Zahab sekarang telah disebut Parsua sejak pertengahan abad kesembilan
Iklim
Sanandaj memiliki iklim kontinental yang lembab ( Dsa ) menurut klasifikasi iklim Köppen dengan musim dingin yang pendek, dingin, dan basah serta musim panas yang panjang, panas, dan kering.
Gugi Health: Improve your health, one day at a time!