Pria Ini Mencoba Memperbesar Penisnya Dengan Menyuntikkannya Dengan Petroleum Jelly — Dan Ternyata Terjadi Kesalahan Yang Berbahaya

Anggap ini sebagai pengumuman layanan publik Anda hari ini, sesuatu yang mungkin ingin Anda sampaikan kepada orang-orang dalam hidup Anda: Jangan menyuntikkan petroleum jelly ke penis Anda untuk membuatnya lebih besar.
Seorang pria berusia 45 tahun yang tinggal di Pasifik Selatan mengetahui hal itu setelah ia menderita gangren di penisnya. Ya, gangren — suatu kondisi yang menyebabkan jaringan tubuh membusuk. Detail diagnosis pria ini baru dipublikasikan di jurnal medis Laporan Kasus Urologi .
Tunggu — rekam gores. Bagaimana ini bisa terjadi?
Seperti yang dirinci dalam laporan kasus, pria itu pergi ke UGD dengan "kelainan bentuk batang penis yang parah, yang semakin memburuk selama lima hari," penulis menulis. Pria itu mengatakan batangnya gatal dan berdarah ketika dia menggaruknya. Setelah area tersebut mulai membengkak dan ia mulai merasa lemas serta demam, ia pergi ke UGD.
UGD melaporkan gejalanya berupa demam 101 derajat F dan detak jantung yang cepat. Penisnya juga memiliki kulit nekrotik, alias jaringan mati.
Dokter mengira mereka tahu penyebab gejalanya: Pria itu menjelaskan bahwa dua tahun sebelumnya, dia menyuntikkan petroleum jelly ke batang penisnya karena dia mengira itu akan membuat penisnya lebih besar. (Penulis menulis bahwa di beberapa bagian dunia, ini adalah hal yang biasa dilakukan pria.)
Para dokter membuka penisnya untuk mengeluarkan nanah dan cairan. Mereka melaporkan menemukan banyak petroleum jelly di sekitar batang, yang mereka singkirkan. Mereka mendiagnosisnya dengan sejenis gangren yang disebut gangren Fournier, yang pada dasarnya berarti gangren pada alat kelamin. Tes darah juga menunjukkan hasil positif untuk staph dan bakteri lainnya.
Petroleum jelly sering direkomendasikan oleh dokter kulit sebagai pelembap terbaik, dan tampaknya tidak berbahaya bagi kulit. Namun tidak berbahaya jika disuntikkan di bawah kulit, dan dapat dikatakan bahwa tidak ada dokter yang pernah mengizinkan untuk menyuntikkannya ke penis, terutama sebagai cara untuk membuatnya lebih besar.
The Petroleum jelly di batangnya cukup buruk, tetapi penulis laporan kasus menjelaskan bahwa pria itu memperburuk keadaan dengan menggaruk penisnya, mematahkan kulit, dan memasukkan bakteri yang memicu infeksi. Hal itu akhirnya memutus suplai darah ke jaringan dan menyebabkan gangren Fournier, para peneliti menjelaskan.
Untuk mengobati gangren Fournier, pria itu menghabiskan waktu di unit perawatan intensif untuk minum antibiotik. Dia kemudian dikunjungi oleh ahli bedah plastik, yang melakukan cangkok kulit pada penisnya untuk mengganti jaringan yang mati. Setelah sebulan, dia keluar dari rumah sakit — dan laporan kasusnya berfungsi sebagai peringatan bagi setiap pria yang berpikir untuk mencoba pembesaran penisnya sendiri.
Gugi Health: Improve your health, one day at a time!