Inilah Yang Dilakukan Remaja Saat Mereka Tidak Tidur

Orang-orang tidak dalam kondisi terbaiknya jika mereka tidak cukup tidur. (Lihat temuan menyedihkan minggu ini bahwa orang dengan insomnia tampaknya memiliki konektivitas materi putih yang lebih sedikit di otak mereka.) Untuk perkembangan otak, tidur yang cukup juga tampaknya menjadi hal yang penting, namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa remaja sering kali kurang tidur. Sekarang, sebuah laporan baru mengungkapkan beberapa kemungkinan konsekuensi kelelahan pada orang muda dan menunjukkan bahwa siswa sekolah menengah yang tidur kurang dari tujuh jam di malam hari juga melaporkan beberapa perilaku berisiko terkait cedera.
Dalam Dilaporkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, para peneliti melihat informasi dari 50.370 siswa sekolah menengah dari kelas sembilan hingga 12. Mereka menemukan bahwa remaja yang mengatakan mereka tidur kurang dari tujuh jam malam lebih cenderung juga melaporkan perilaku seperti sering bersepeda tanpa helm, tidak memakai sabuk pengaman, mengemudi dengan supir yang selama ini mabuk-mabukan, mengemudi dan mengemudi, serta mengirim SMS dan mengemudi dibandingkan dengan remaja lain dalam uji coba yang dilaporkan tidur selama sembilan jam semalam. Saat ini disarankan agar remaja berusia antara 14-17 tahun menargetkan delapan hingga 10 jam setiap malam.
“Meskipun kurang tidur secara langsung berkontribusi pada risiko cedera, beberapa peningkatan risiko yang terkait dengan kurang tidur mungkin disebabkan dengan terlibat dalam perilaku berisiko terkait cedera, ”tulis penulis penelitian. “Upaya intervensi yang ditujukan pada perilaku ini dapat membantu mengurangi cedera akibat kantuk, serta memberikan peluang untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya tidur.”
Laporan baru hanya dapat menunjukkan hubungan antara kurang tidur dan kecenderungan yang lebih besar terhadap perilaku berisiko, tetapi ini bukan yang pertama menghubungkan kurang tidur dengan masalah di kalangan anak muda. Pada tahun 2014, American Academy of Pediatrics membuat rekomendasi resmi bahwa waktu mulai sekolah ditunda sehingga remaja dapat tidur, sebagian karena bukti bahwa kurang tidur berkontribusi pada perilaku dan masalah akademis serta risiko obesitas yang lebih tinggi. Seperti yang dilaporkan TIME sebelumnya, beberapa distrik sekolah mengikuti saran itu dan menunda waktu mulai sekolah mereka sehingga remaja bisa lebih tenang.
Laporan terbaru juga mengakui bahwa beberapa remaja membutuhkan lebih banyak tidur daripada yang lain, dan bahwa kurang tidur juga bisa menjadi tanda dari hal lain, seperti gangguan tidur, terlalu banyak menggunakan ponsel atau bahkan depresi. Untuk memaksimalkan kualitas istirahat, mereka merekomendasikan untuk menerapkan kebiasaan seperti tidur dan bangun pada waktu yang sama, meminimalkan paparan cahaya di malam hari, dan menjauhkan perangkat elektronik dari kamar tidur.
Gugi Health: Improve your health, one day at a time!