Nomor Dua: Segala Sesuatu yang Ingin Anda Ketahui Tapi Belum Ditanyakan

Greatist.com
Pergi, eh, # 2 mungkin topik yang agak tidak nyaman bagi kebanyakan dari kita, tetapi ternyata itu sebenarnya cukup menarik. Misalnya, siapa yang tahu ulat juragan hanya berukuran satu setengah inci panjangnya tapi bisa menembakkan kotorannya hingga jarak enam kaki? Atau seekor angsa buang air besar rata-rata setiap dua belas menit? Sebaliknya, kungkang hanya keluar sekali seminggu.
Kebiasaan buang air besar dan kotoran cukup bervariasi di dunia hewan selain manusia, dan hal yang sama berlaku untuk manusia. Meskipun merupakan tindakan universal, bagian 'pergi ke kamar mandi' ini jarang dibahas. Greatist ingin mengubahnya — jadi baca terus untuk penjelasan langsung tentang buang air besar.
Buang air besar empat kali lebih dalam sehari atau buang air besar, encer, atau encer memenuhi syarat sebagai diare, kondisi umum yang biasanya tidak tidak serius (kecuali dalam kasus yang parah atau pada orang tua, muda, atau orang sakit, yang tubuhnya mungkin tidak dapat menggantikan cairan yang hilang karena diare). Diare akut biasanya terjadi akibat infeksi dan hilang dengan cepat; diare persisten berlangsung selama dua minggu atau lebih; dan diare kronis berlangsung lebih dari sebulan. Penyebab umumnya termasuk infeksi, obat-obatan, Irritable Bowel Syndrome (IBS), dan diet (artinya 'Pasti sesuatu yang saya makan' kadang-kadang merupakan alasan yang sah).
Baca selengkapnya di Greatist. com:
Jika lari mogok, tekan cairan untuk mencegah dehidrasi. Hindari alkohol, kafein, serta jus apel dan pir — mereka bisa memperburuk diare (siapa tahu!). Sebaliknya, cobalah makan makanan padat seperti biskuit soda, roti panggang, nasi, telur, dan ayam. Obat-obatan yang dijual bebas juga bisa membantu; mintalah bantuan apoteker jika Anda kewalahan dengan pilihan. Jika diare berlangsung lebih dari 48 jam atau disertai demam atau dehidrasi, konsultasikan dengan dokter.
Pergi kurang dari sekali setiap tiga hari dianggap sebagai sembelit. Meskipun biasanya tidak serius, kondisi ini bisa menyakitkan dan tidak nyaman — sebagian karena setelah tiga hari, tinja semakin keras dan sulit dikeluarkan. Penyebab umumnya termasuk asupan serat atau cairan yang tidak memadai, penggunaan kafein dan alkohol secara berlebihan, obat-obatan, penyalahgunaan pencahar kronis, masalah mental (seperti depresi), makanan tertentu, dan berbagai penyakit. Mendapatkan banyak serat (kacang-kacangan, biji-bijian, dan buah-buahan semuanya adalah sumber yang baik), olahraga, dan air dapat mengurangi kemungkinan tersumbat.
'Massal' tinja ditentukan oleh seberapa banyak air dan serat yang dikonsumsi seseorang. Lihat bagan ini untuk mempelajari berbagai bentuk yang dapat mengungkapkan tentang kesehatan usus. Penampilan kotoran bervariasi tergantung pada faktor gaya hidup seperti apa yang dimakan seseorang pada hari tertentu, seberapa terhidrasi dan aktif secara fisik, dan bahkan tingkat stresnya. Beberapa ahli medis mengatakan feses yang ideal harus menyatu dan secara kasar berbentuk 'S.' (Idenya adalah bahwa usus besar dan usus panjang dan tipis, jadi feses yang ideal harus memiliki bentuk yang serupa.) Tapi jangan khawatir jika kotoran itu tidak membentuk 'S' yang sempurna — yang lebih penting adalah buang air besar lulus dengan cukup mudah dari tubuh ke toilet.
Beberapa peneliti mengambil pendekatan eksistensial untuk fenomena ini. Ini disebut Teori Manajemen Teror dan idenya adalah bahwa fungsi tubuh alami mengingatkan kita pada 'makhluk ciptaan' kita, dan karena itu kematian kita. Meski menakutkan untuk merenungkan kerapuhan hidup, penting untuk memahaminya sehingga kita memperhatikan sinyal tubuh kita — baik di dalam maupun di luar takhta marmer.
Artikel ini pertama kali tayang di Greatist. com
Gugi Health: Improve your health, one day at a time!