ADD vs. ADHD: Para Ahli Menjelaskan Perbedaan Antara Keduanya

Melamun, gelisah, menemukan diri Anda mudah teralihkan — semuanya merupakan gejala yang jelas dari gangguan attention-deficit / hyperactivity (ADHD). Atau apakah itu attention-deficit disorder (ADD)? Apakah ada perbedaan di antara keduanya?
Istilah ini sering digunakan secara bergantian, tetapi pada kenyataannya, istilah tersebut sebenarnya tidak sama — dan kebingungan itu berasal dari bagaimana para ahli mengklasifikasikan gangguan perkembangan saraf di masa lalu.
Pelajaran sejarah kecil: Menurut Children and Adults with Attention-Deficit / Hyperactivity Disorder (CHADD), American Psychiatric Association (APA) pertama kali menyebutkan ADD, dengan atau tanpa hiperaktif, pada tahun 1980, bahkan meskipun sebelumnya sudah dikenal dengan nama lain. Kemudian, pada tahun 1987, namanya diubah dari ADD menjadi ADHD; tapi itu tahun 1994 sebelum APA memperkenalkan gangguan dengan nama saat ini: ADHD dengan tiga tipe berbeda: tipe lalai, tipe hiperaktif / impulsif, dan tipe gabungan.
Itu berarti ADHD, pada dasarnya, merupakan tangkapan- semua diagnosis untuk semua jenis kelainan yang berbeda — dan ADD, khususnya, adalah jenis ADHD, kata Lenard Adler, MD, direktur program ADHD dewasa NYU Langone, kepada Health. "Kami menyebut semua gangguan perhatian-defisit ADHD," katanya; tetapi kami tidak menyebut semua kasus ADHD sebagai ADD. 'Semuanya disebut ADHD,' tambah Michael Manos, PhD, kepala Pusat Kesehatan Perilaku Anak di Klinik Cleveland.
Jadi, apa perbedaan antara kasus ADD dan jenis ADHD lainnya? Satu kata: hiperaktif. Secara teknis, ADD sebenarnya ADHD lalai — yang berarti gangguan tersebut bermanifestasi sebagai rentang perhatian yang terbatas, kelupaan, atau gangguan, tanpa hiperaktif (gelisah atau gerakan konstan).
Penting juga untuk diketahui bahwa jenis ADHD belum tentu merupakan diagnosis tetap, artinya dapat berubah, sesuai CHADD. Itu berarti bahkan jika seseorang didiagnosis dengan ADHD kombinasi di masa kanak-kanak, mungkin tidak akan tetap seperti itu selamanya — terutama karena, menurut CDC, ADHD hanya bertahan hingga dewasa untuk sepertiga dari pasien dengan gangguan tersebut.
Untungnya, mereka yang ADHD — semua jenisnya, termasuk ADD — punya banyak pilihan untuk pengobatan. Pilihan pengobatan ini bervariasi dan termasuk pengobatan serta perubahan gaya hidup (pikirkan: penataan kembali lingkungan tempat Anda tinggal). Jika ADHD akhirnya meluas hingga dewasa, pilihan pengobatan lain dapat membantu, termasuk psikoterapi, pendidikan dan pelatihan, atau kombinasi perawatan.
Gugi Health: Improve your health, one day at a time!