Aktris Tatum O'Neal Membuka Tentang Hidup Dengan Radang Sendi Reumatoid — dan Berbagi Bekas Lukanya Dari Penyakit

Aktris Tatum O'Neal terbuka tentang perjuangannya dengan rheumatoid arthritis — dan dampak yang ditimbulkan pada tubuhnya.
Dalam postingan Instagram baru yang dibagikan pada hari Rabu, O'Neal, 56, membagikan foto punggungnya, ditutupi dengan bekas luka operasi dan memar, untuk menunjukkan bagaimana rasanya hidup dengan rheumatoid arthritis (RA). "Bekas luka goresan jatuh di pinggul kanan saya," dia memulai, menjelaskan riwayat setiap bekas lukanya. 'Dan bekas luka operasi punggung dari delapan tahun lalu. Bekas luka operasi punggung terakhir saya ada di bagian depan dari Februari. '
O'Neal juga mengungkapkan sedikit tentang rencana perawatannya saat ini, menunjuk ke tanda merah di punggungnya:' Semua tanda merah itu berasal dari pemanasan bantalan. Saya mungkin harus menolaknya sedikit, 'katanya.
Dalam pos lain, yang dibagikan baru-baru ini, O'Neal juga berbagi tentang beberapa gejala RA-nya. 'Aku benci berkirim pesan karena tanganku payah sekarang,' tulisnya. 'Jadi, jika saya tidak membalas SMS Anda, saya berjanji itu bukan masalah pribadi.'
Untungnya, tidak semuanya berita buruk bagi O'Neal. "Percaya atau tidak, ini benar-benar saya menjadi lebih baik," katanya. 'Bersorak untuk semua orang dan rheumatoid arthritis dapat bekerja dengan sendirinya.'
Menurut Arthritis Association, rheumatoid arthritis (RA) adalah penyakit autoimun — atau ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehatnya sendiri— paling sering terjadi pada sendi tangan, kaki, pergelangan tangan, siku, lutut, dan pergelangan kaki. Selain itu, dapat mempengaruhi organ dan sistem tubuh, seperti paru-paru, jantung, dan mata. American College of Rheumatology mengklaim bahwa 1,3 juta orang dewasa menderita kondisi kesehatan yang seringkali melemahkan.
Gejala penyakit — yang meliputi nyeri sendi, kekakuan, pembengkakan, dan hilangnya fungsi sendi serta kelemahan, penurunan berat badan, demam, dan kelelahan, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit — seringkali datang dan pergi, karena penyakit ini ada dalam periode flaring dan remisi.
Meskipun tidak ada obat untuk RA, pemantauan berkelanjutan dan rencana pengobatan yang efektif, termasuk obat-obatan seperti obat antirematik yang memodifikasi penyakit (DMARDs) dan respons biologis pengubah (BRMs, alias imunoterapi) yang dipasangkan dengan praktik manajemen diri yang mengurangi rasa sakit, dapat mengakibatkan periode remisi bagi penderita dengan aktivitas penyakit yang rendah atau tidak ada sama sekali.
Meskipun penyebab spesifik RA tidak diketahui, terdapat berbagai faktor risiko, termasuk usia, jenis kelamin, genetika, merokok, dan obesitas.
Gugi Health: Improve your health, one day at a time!