3 Cara Menjadi Orang yang Lebih Tangguh

thumbnail for this post


Mencari bantuan untuk melewati masa sulit? Jika Anda muak mendengar nasihat lelah seperti "segalanya akan menjadi lebih baik" atau "mengangkat diri sendiri" (atau bahkan lebih buruk, hal buruk terjadi karena suatu alasan) maka ambil salinan buku baru 21 Days to Resilience ($ 16, Amazon .com) oleh Zelana Montminy, Psy.D.

Dr. Z (begitu dia suka dipanggil) telah membuat panduan yang didukung sains untuk membantu pembaca belajar bagaimana bangkit kembali dari masa-masa sulit dan menjadi orang yang lebih kuat dalam prosesnya. Dan jangan merasa bersalah karena merasa tidak enak, kata Dr. Z, yang memiliki latar belakang psikologi klinis. Itu "sehat dan terkadang tidak bahagia untuk menemukan kesejahteraan seumur hidup," katanya kepada Health.

Berikut sekilas beberapa tipsnya untuk membangun ketahanan.

Anda tidak akan mencoba menambal ban tanpa terlebih dahulu menemukan di mana kebocorannya, bukan? Demikian pula, "Anda harus fokus pada diri sendiri sebelum mengerjakan hal lain," kata Dr. Z. "Itu adalah inti dan segala jenis lainnya berasal dari itu." Jadi alihkan fokus Anda ke dalam, dan benar-benar kenali pikiran dan emosi Anda sendiri.

Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan berfokus ke dalam, ke bagaimana tubuh Anda secara fisik bereaksi terhadap situasi tertentu, jelas Dr. Z. In bab kesadaran diri, dia menulis, "Respons fisik terhadap emosi berfungsi sebagai isyarat dan memberi lebih banyak wawasan." Setelah Anda mulai meluangkan waktu untuk memanfaatkan petunjuk ini dan memahami perasaan Anda sendiri, kemungkinan besar Anda akan menemukan tantangan hidup jauh lebih mudah dikelola.

Di bagian 'semangat' dalam bukunya, Dr. Z homes tentang gagasan penerimaan, yang menurutnya sering disalahpahami dalam budaya kita. “Orang-orang berpikir jika mereka menerima sesuatu, mereka harus duduk dan membiarkannya terjadi,” katanya. Sebaliknya, dia memandang konsep tersebut dengan cara yang jauh lebih aktif. “Kita harus menerima keadaan kita, tetapi pada saat yang sama bekerja secara proaktif untuk mengubahnya jika kita tidak ingin berada di posisi itu,” jelas Dr. Z. Dengan kata lain, tidak ada yang salah dengan mencoba untuk mengambil alih, tetapi Penting juga untuk dipahami bahwa terkadang Anda tidak dapat mengontrol bagian-bagian tertentu dari hidup Anda. Dan dalam hal hal-hal yang tidak dapat Anda kendalikan, jelas Dr. Z, ingat juga bahwa tidak ada dalam hidup yang tetap sama untuk waktu yang tidak terbatas.

Kita semua tahu bahwa jauh lebih mudah untuk mengirimkan jempol sederhana- naik emoji melalui teks daripada mengungkapkan kepada teman atau pasangan perasaan kita yang sebenarnya. Meskipun terkadang mengendalikan emosi mungkin tampak seperti pilihan yang lebih baik, hal itu bisa merugikan Anda secara mental. Menurut Dr. Z, mengakui dan mengekspresikan perasaan Anda sangat penting untuk membangun apa yang disebut kecerdasan emosional.

Dia juga menunjukkan pentingnya untuk menjelaskan secara spesifik tentang perasaan Anda. Jadi, ketika Anda mengatakan Anda marah — apakah Anda benar-benar marah atau frustrasi? Sakit hati atau kesal? Menurut Dr. Z, kita sering kali dibatasi oleh kosakata yang kita gunakan, tetapi kemampuan untuk “membedakannya dan benar-benar memahami akar emosi memberi Anda lebih banyak wawasan, yang memungkinkan Anda mengubah reaksi berdasarkan apa yang Anda benar-benar terasa. ”

Masing-masing langkah ini bertujuan untuk memperjelas akar masalah Anda, yang akan membantu Anda bangkit kembali secepat mungkin dan sehat.




Gugi Health: Improve your health, one day at a time!


A thumbnail image

3 Cara Menggunakan Efek Placebo untuk Memiliki Hari yang Lebih Baik

Para peneliti telah mempelajari efek plasebo selama beberapa dekade — dan ada …

A thumbnail image

3 Cara Mudah Mempelajari Bahasa Baru

Saat kami menghabiskan waktu berjam-jam untuk memposting, menyukai, dan …

A thumbnail image

3 Cara Pemanasan Dengan Cokelat Panas Berduri

Secangkir cokelat panas yang mengepul adalah salah satu favorit masa kecil di …