25 Mitos dan Kesalahpahaman Kanker Payudara (No. 6-10)

(HEALTH)
6. Mitos: Semua wanita memiliki peluang 1 dari 8 terkena kanker payudara.
Realitas: Risiko Anda meningkat seiring bertambahnya usia. Peluang wanita didiagnosis kanker payudara adalah sekitar 1 dari 233 ketika dia berusia 30-an dan meningkat menjadi 1 dari 8 pada saat dia mencapai usia 85.
7. Mitos: Mengenakan antiperspirant meningkatkan risiko terkena kanker payudara.
Realitas: American Cancer Society menolak rumor ini, tetapi mengakui bahwa diperlukan lebih banyak penelitian. Satu penelitian kecil menemukan jejak paraben dalam sampel kecil tumor kanker payudara. Paraben, yang digunakan sebagai pengawet di beberapa antiperspiran, memiliki sifat seperti estrogen yang lemah, tetapi penelitian tersebut tidak membuat hubungan sebab-akibat antara paraben dan kanker payudara, juga tidak secara meyakinkan mengidentifikasi sumber paraben yang ditemukan di tumor.
(FOTOLIA)
8. Mitos: Wanita berpayudara kecil memiliki lebih sedikit peluang terkena kanker payudara.
Kenyataan: Tidak ada hubungan antara ukuran payudara Anda dan risiko Anda terkena kanker payudara. Payudara yang sangat besar mungkin lebih sulit untuk diperiksa daripada payudara kecil, dengan pemeriksaan payudara secara klinis — dan bahkan mamogram dan MRI — lebih sulit untuk dilakukan. Namun semua wanita, terlepas dari ukuran payudaranya, harus berkomitmen untuk pemeriksaan dan pemeriksaan rutin.
9. Mitos: Kanker payudara selalu datang dalam bentuk benjolan.
Kenyataan: Benjolan dapat mengindikasikan kanker payudara (atau salah satu dari banyak kondisi payudara jinak), tetapi wanita juga harus waspada terhadap jenis perubahan yang mungkin merupakan tanda kanker. Ini termasuk pembengkakan; iritasi kulit atau lesung pipit nyeri payudara atau puting; retraksi puting (berputar ke dalam); kemerahan, bersisik, atau penebalan pada puting atau kulit payudara atau keluarnya cairan selain ASI. Kanker payudara juga dapat menyebar ke kelenjar getah bening ketiak dan menyebabkan pembengkakan di sana sebelum tumor di payudara cukup besar untuk dirasakan. Di sisi lain, mamogram dapat mendeteksi kanker payudara yang tidak memiliki gejala luar sama sekali.
Wanita dengan jenis kanker payudara langka yang disebut kanker payudara inflamasi (IBC) jarang memiliki benjolan di payudara. Gejala IBC termasuk pembengkakan, kemerahan, gatal, atau rasa hangat di payudara; kelembutan atau nyeri perubahan pada puting, seperti retraksi; kulit yang tampak tebal dan berbintik-bintik seperti kulit jeruk atau dengan tonjolan dan benjolan kecil; area payudara yang terlihat memar; atau pembengkakan kelenjar getah bening di bawah lengan.
Dokter mendorong wanita untuk melaporkan setiap perubahan yang mereka lihat di payudara mereka.
10. Mitos: Anda tidak bisa terkena kanker payudara setelah mastektomi.
Kenyataan: Beberapa wanita memang terkena kanker payudara setelah mastektomi, terkadang di lokasi bekas luka. Atau kanker aslinya mungkin telah menyebar. Bagi wanita berisiko tinggi kanker payudara yang payudaranya diangkat sebagai tindakan profilaksis atau pencegahan, masih ada kemungkinan, meski kecil, bahwa mereka bisa terkena kanker payudara. Setelah mastektomi profilaksis, risiko wanita terkena kanker payudara berkurang rata-rata 90%.
Baca Mitos 11–15
Gugi Health: Improve your health, one day at a time!